Rich Bankrupt
Rich Bankrupt – Debu berterbangan di sekelilingku, bukan debu emas, tapi debu dari sofa usang di apartemen sempit ini. Aroma mi instan dan penyesalan menguar di udara. Siapa sangka, beberapa bulan lalu aku masih berenang di kolam renang infinity pool di Bali, sekarang malah berenang di lautan tagihan kartu kredit. Semua gara-gara dia, “Rich Bankrupt”.
Awalnya, aku skeptis. Namanya saja sudah kontradiktif, kan? Rich Bankrupt. Kaya tapi bangkrut. Gimana ceritanya? Tapi Onlyplay, provider game yang nggak terlalu terkenal, berhasil bikin aku penasaran. Mereka janjiin sesuatu yang beda dari slot online biasa. Bukan cuma putar-putar simbol, tapi ada plot twist, ada cerita di baliknya. Ya, marketing mereka memang jago.
Aku ingat banget malam itu. Baru gajian, walau gaji nggak seberapa. Iseng buka laptop, niatnya cuma lihat-lihat. Mata langsung tertuju ke “Rich Bankrupt”. Tampilannya sederhana, nggak kayak slot lain yang penuh animasi norak. Ini lebih elegan, kayak film noir gitu deh. Ada karakter utama, seorang pengusaha kaya raya yang hidupnya berantakan. Aku langsung tertarik, karena merasa relate. Bedanya, dia kaya beneran, aku pura-pura kaya.
Modal awal cuma 200 ribu. Nekat. Biasanya aku main aman, bet kecil-kecilan. Tapi kali ini, entah kenapa, instingku bilang beda. Aku pasang bet lumayan gede, 5 ribu per putaran. Awalnya biasa aja, menang kecil, kalah lagi. Saldo naik turun kayak roller coaster. Sempat nyaris habis, tinggal 50 ribu. Frustasi? Pasti. Pengen berhenti? Banget. Tapi ada sesuatu yang nahan aku.
Di saat genting itu, tiba-tiba muncul simbol khusus. Bukan cuma satu, tapi tiga! Layar langsung berubah, musiknya jadi dramatis. Ternyata aku masuk ke bonus round. Di sini, ceritanya si pengusaha harus memilih investasi yang tepat buat menyelamatkan bisnisnya. Ada beberapa pilihan, masing-masing dengan risiko dan potensi keuntungan yang beda. Aku milih berdasarkan insting, nggak pake mikir panjang. Eh, ternyata bener! Investasiku sukses!
Angka di layar langsung meroket. Dari 50 ribu, jadi 5 juta! Jantungku kayak mau copot. Rasanya kayak mimpi. Aku langsung withdraw, nggak pake lama. Takutnya kenapa-kenapa, kan nyesel. Malam itu, aku tidur nyenyak banget. Mimpi indah tentang uang, kebebasan, dan masa depan yang cerah.
Keesokan harinya, aku langsung kalap. Beli barang-barang yang selama ini cuma bisa aku lihat di online shop. Makan di restoran mewah, traktir teman-teman. Pokoknya, hidup kayak sultan deh. Aku lupa, uang itu nggak akan bertahan selamanya.
Aku balik lagi ke “Rich Bankrupt”. Kali ini, modalnya lebih gede, 1 juta. Pikirku, kalau kemarin bisa menang, kenapa sekarang nggak? Tapi ternyata, dewi fortuna nggak selalu berpihak padaku. Aku kalah terus, kalah lagi, sampai saldo tinggal sedikit. Aku coba berbagai strategi, naikin bet, turunin bet, tapi hasilnya nihil. Aku jadi emosi, makin kalap. Akhirnya, dalam waktu singkat, 1 juta itu lenyap tak berbekas.
Di situ aku baru sadar. Aku udah kecanduan. Aku udah dibutakan oleh harapan palsu. Aku pikir, dengan main slot, aku bisa cepat kaya. Ternyata, aku justru makin miskin. Aku jadi Rich Bankrupt versi beneran. Kaya sesaat, bangkrut permanen.
Parahnya lagi, aku mulai pinjam uang ke teman, ke keluarga. Alasannya macam-macam, buat modal usaha, buat bayar kontrakan. Padahal, semuanya buat main slot. Aku jadi pembohong, penjilat, demi bisa dapat uang. Hubunganku dengan orang-orang terdekat jadi rusak. Aku merasa sendirian, terisolasi.
Pernah suatu malam, aku kalah banyak banget. Aku marah, frustrasi, pengen ngamuk. Aku banting laptop, pecahin gelas, teriak-teriak nggak jelas. Tetangga sampai dateng, nanyain ada apa. Malu banget rasanya.
Setelah kejadian itu, aku mulai mikir. Apa yang sebenarnya aku cari? Apakah kebahagiaan bisa dibeli dengan uang? Apakah aku rela kehilangan segalanya demi sebuah mimpi kosong?
Aku memutuskan untuk berhenti main slot. Bukan cuma “Rich Bankrupt”, tapi semua jenis judi online. Aku hapus semua akun, blokir semua situs yang berhubungan dengan judi. Awalnya berat banget, kayak sakaw gitu deh. Tapi aku coba alihkan perhatianku ke hal-hal lain. Olahraga, baca buku, ngobrol sama teman-teman.
Prosesnya nggak mudah, sih. Kadang masih ada godaan, masih ada keinginan buat balik lagi. Tapi aku selalu ingat, apa yang udah aku alami. Aku nggak mau jatuh ke lubang yang sama untuk kedua kalinya. Dulu, aku terjebak oleh ilusi kekayaan instan. Sekarang, aku berusaha membangun kekayaan yang nyata, dengan kerja keras dan disiplin.
Sekarang, aku masih berjuang melunasi utang-utangku. Masih tinggal di apartemen yang sama, dengan sofa yang berdebu. Tapi aku lebih bahagia, lebih tenang. Aku belajar banyak hal dari pengalaman pahit ini. Bahwa kekayaan sejati bukan cuma soal materi, tapi juga soal kesehatan mental, hubungan yang baik, dan hidup yang bermakna.
Mungkin, suatu hari nanti, aku akan benar-benar kaya. Bukan karena slot, tapi karena kerja kerasku sendiri. Atau mungkin juga nggak. Tapi yang pasti, aku nggak akan pernah jadi Rich Bankrupt lagi.
Ngomong-ngomong, kalian pernah nggak sih, ngerasa kejebak sama lingkaran setan kayak aku gini? Penasaran deh, cerita kalian gimana?